Sabtu, 31 Maret 2012

Batas-Batas Wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara(TTU)






Batas-Batas Wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara(TTU) - Perbatasan Antar Kabupaten Di TTU [ Timor Tengah Utara ]
Wilayah TTU [ Timor Tengah Utara ], adalah salah satu wilayah di Propinsi NTT [ Nusa Tenggara Timur ], yang berada di Daratan Pulau Timor. Pulau Timor [ Timor Barat ] sendiri, terbagi atas beberapa Wilayah Kabupaten yang masih merupakan Wilayah Administratif Propinsi NTT [ Nusa Tenggara Timur ]. Selain Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], masih ada juga Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ], Kabupaten Belu, Kabupaten Kupang dan Wilayah Kotamadya Kupang.

Batas-Batas Wilayah Antar Kabupaten yang ada di Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], antara lain adalah :

A. Kecamatan Bikomi Selatan
Batas-Batas Wilayah Antar Kabupaten yang ada di Kecamatan Bikomi Selatan, antara lain terdapat di :
1. Desa Maurisu » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten Belu dan Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]
2. Desa Maurisu Selatan » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten Belu dan Kabupaten TTS

B. Kecamatan Mutis
Batas-Batas Wilayah Antar Kabupaten yang ada di Kecamatan Mutis, antara lain terdapat di :
1. Desa Noelelo » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten Kupang dan Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]
2. Desa Naekake A » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]
3. Desa Naekake B » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]

C. Kecamatan Miomaffo Barat
Batas-Batas Wilayah Antar Kabupaten yang ada di Kecamatan Miomaffo Barat, antara lain terdapat di :
1. Desa Fatuneno » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]
2. Desa Noepesu » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]
3. Desa Lemon » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]
4. Desa Fatunisuan » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]
5. Desa Suanae » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]
6. Desa Fatutasu » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]

D. Kecamatan Noemuti
Batas-Batas Wilayah Antar Kabupaten yang ada di Kecamatan Noemuti, antara lain terdapat di :
1. Kelurahan Kiuola » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]
2. Desa Seo » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]
3. Desa Oeperigi » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]
4. Desa Popnam » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]

E. Kecamatan Noemuti Timur
Batas-Batas Wilayah Antar Kabupaten yang ada di Kecamatan Noemuti Timur, antara lain terdapat di :
1. Desa Naob » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]
2. Desa Haekto » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ], Kabupaten TTS [ Timor Tengah Selatan ]

F. Kecamatan Insana
Batas-Batas Wilayah Antar Kabupaten yang ada di Kecamatan Insana, antara lain terdapat di :
1. Desa Nansean » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu
2. Desa Loeram » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu
3. Desa Susulaku » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu
4. Desa Susulaku B » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu
5. Desa Oenbit » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu

G. Kecamatan Biboki Tan Pah
Batas-Batas Wilayah Antar Kabupaten yang ada di Kecamatan Biboki Tan Pah, antara lain terdapat di :
1. Desa T'Eba » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu
2. Desa T'Eba Timur » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu
3. Desa Oerinbesi » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu
4. Desa Oekopa » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu

H. Kecamatan Biboki Utara
Batas-Batas Wilayah Antar Kabupaten yang ada di Kecamatan Biboki Utara, antara lain terdapat di :
1. Kel. Boronubaen » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu
2. Desa Tualene » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu
3. Desa Lokomea Belu » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu

I. Kecamatan Biboki Anleu
Batas-Batas Wilayah Antar Kabupaten yang ada di Kecamatan Biboki Anleu, antara lain terdapat di :
1. Desa Motadik » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu
2. Desa Sifaniha » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu

J. Kecamatan Biboki Feotleu
Batas-Batas Wilayah Antar Kabupaten yang ada di Kecamatan Biboki Feotleu, antara lain terdapat di :
1. Desa Naku » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu
2. Desa Makun » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu
3. Desa Birunatun » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu
4. Desa Manumean » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu
5. Desa Kuluan » Perbatasan Antara Kabupaten TTU [ Timor Tengah Utara ] dan Kabupaten Belu




Mengenal Sejarah Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara(TTU)






Mengenal Sejarah Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara(TTU) - Timor Tengah Utara (TTU), Adalah Sebuah Kabupaten Didalam Wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kabupaten Timor Tengah Utara IniTerletak Di Daratan Pulau Timor, Diapit Oleh Dua Kabupaten Lain Yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan Dan Kabupaten Belu. Timor Tengah Utara (TTU) Dalam Sejarah Terbentuknya Di Zaman Penjajahan Hindia Belanda, Merupakan Sebuah Kawasan Yang Merangkum 3 Wilayah Swapraja, Yaitu Swapraja Biboki Kemudian Swapraja Insana Dan Swapraja Miomaffo. Oleh Pemerintahan Hindia Belanda Waktu Itu Timor Tengah Utara (TTU) Disebut Sebagai Onderafdeeling Noord Miden Timor.

Di Zaman Penjajahan Hindia Belanda, Swapraja Miomaffo Pada Waktu Itu Dikepalai Oleh G. A. Kono Memiliki 8 Wilayah Kefetoran Yang Antara Lain Adalah Kefetoran Tunbaba, Kefetoran Manamas, Kefetoran Bikomi, Kefetoran Noemuti, Kefetoran Nilulat, Kefetoran Noeltoko, Kefetoran NaktimunDan Kefetoran Aplal, Sedangkan Swapraja Insana Yang Ketika Itu Dikepalai Oleh L. A. N. Taolin Memiliki 5 Wilayah Kefetoran Yang Masing-Masing Adalah Kefetoran Oelolok, Kefetoran Ainan, Kefetoran Maubesi, Kefetoran Subun Dan Kefetoran Fafinesu, Kemudian Wilayah Biboki Dikepalai Oleh L. T. Manlea Terdiri Dari 5 Wilayah Kevetoran Masing-Masing Adalah Kefetoran Ustetu, Kefetoran Oetasi, Kefetoran Bukifan, Kefetoran Taitoh Dan Kefetoran Harneno.

Didalam Rentang Tahun Antara Tahun 1915 - 1921, Pusat Pemerintahan Timor Tengah Utara (TTU) Atau Onderafdeeling Noord Miden Timor Waktu Itu Berada Atau Berkedudukan Di Noeltoko. Letak Pusat Pemerintahan Ini Bertahan Sampai Terjadi Pemindahan Pusat Pemerintahan Dari Noeltoko Ke Kefamenanu Yang Terjadi Di Tahun 1921 Yang Dilakukan Oleh Controleur Pedemors Pada Saat Ia Menjabat Sebagai Kepala Pemerintahan Onderafdeeling Noord Miden Timor,Setelah Pemindahan Pusat Pemerintahan Tadi Maka Kefamenanu Tetap Menjadi Pusat Pemerintahan Baik Zaman Pejajahan Belanda, Pendudukan Jepang Sampai Dengan Berakhirnya Masa Penjajahan Jepang Yang Menyerah Tanpa Syarat Kepada Sekutu Yang Kemudian Mengakibatkan Indonesia Memproklamasikan Kemerdekaannya.
Selama Masa Pemerintahan Penjajahan Jepang, Semua Struktur Organisasi Pemerintahan Yang Dibentuk Pada Masa Penjajahan Belanda Hanya Di Rubah Oleh Penguasa Jepang Sebatas Menggantikan Namanya Ke Dalam Bahasa Jepang, Sedangkan Hierarki Bentuk Pemerintahan Dan Segala Bentuk Pertanggung Jawaban Administrasinya Tidak Mengalami Perubahan. Kemudian Dalam Perjalanannya Tepatnya Pada Konferensi Malino Yang Diselenggarakan Pada Tanggal 18 Juli 1946, Sebuah Pertemuan Diantara Para Penguasa Lokal Kedaerahan (Swapraja) Dimana Hadir Juga Seluruh Raja - Raja Yang Ada Di Daratan Timor, Flores, Sumba, Serta Bali Dan Lombok. Dalam Pertemuan Tersebut Kesemuanya Yang Hadir Menyatakan Dukungan Penuh Terhadap Penggabungan Semua Swapraja Tadi Kedalam Pemerintahan Republik Indonesia Serikat Yang Dalam Perjalanannya Kemudian Dinamakan Sebagai Wilayah Sunda Kecil.

Pada Tanggal 21 Oktober 1946, Sebagai Tindak Lanjut Dari Hasil Pertemuan Dalam Konferensi Malino, Semua Kepala Swapraja Yang Ada Di Daratan Timor Mengadakan Pertemuan Yang Mana Hasil Daripada Pertemuan Itu Antara Lain Dengan Terbentuknya Timor Eiland Federatie Atau Gabungan Kerajaan Afdelling Timor. Dalam Pertemuan Tersebut, H. A. Koroh Yang Yang Ketika Itu Adalah Raja Amarasi, Terpilih Sebagai Ketua Timor Eiland Federatie Serta A. Nisnoni Raja Kupang Terpilih Sebagai Ketua Muda Timor Eiland Federatie. Dalam Pertemuan Tersebut Juga Sebagai Wakil Dari Wilayah Timor Tengah Utara (TTU) Yang Hadir Adalah Sobe Sanak Dari Wilayah Swapraja Miomaffo, L. Taolin Dari Wilayah Swapraja Insana Dan L. Manlea Dari Wilayah Swapraja Biboki. Selain Itu Juga, Berhasil Disepakati Pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat Timor Eiland Federatie Yang Keanggotaannya Berdasarkan Asal Kerajaan / Swapraja. P. Koning Duduk Sebagai Anggota Mewakili Swapraja Miomaffo, Th. Van De Tilart Mewakili Swapraja Insana Dan H. Van Wissing Mewakili Swapraja Biboki, Dan Ini Bertahan Sampai Tahun 1949 Terjadi Pergantian Anggota Yakni Tan Soe Fat Mewakili Wilayah Swapraja Miomaffo, L. Taneo Mewakili Insana Dan L. Atie Mewakili Biboki.

Dalam Sidang Lanjutan Dewan Perwakilan Rakyat Timor Eiland Federatie Di Kupang Tanggal 10 - 12 Mei 1950 Disetujui Oleh Para Wakil Dewan Untuk Dengan Segera Mendesak Pemerintah Republik Indonesia Serikat Agar Secepatnya Membubarkan Negara Indonesia Timur Dan Menggabungkannya Ke Dalam Republik Indonesia Dan Menyatakan Kesedian Seluruh Keswaprajaan Yang Ada Di Timor Untuk Menjadi Bagian Dari Republik Indonesia. pada Tahun 1958 Propinsi Sunda Kecil Dipecah Menjadi 3 Yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat Dan Nusa Tenggara Timur, Sedangkan Nusa Tenggara Timur Dibagi Menjadi 12 Daerah Tingkat II Termasuk Wilayah Timor Tengah Utara (TTU) Sebagai Salah Satunya. Dan Sebagai Penjabat Sementara Waktu Itu Adalah D. C. Saudale. Kemudian Pada Tanggal 1 Maret 1959 Dilantik Pula Pejabat Sementara Sekretaris Daerah Yang Dijabat Oleh G. M. Parera. Dan Mengenai Penghapusan Daerah Swapraja Miomaffo, Insana Dan Biboki Baru Baru Diundangkan Melalui Undang-Undang No 18 Tahun 1965.
Adapun Wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Sampai Saat Ini Terdiri Atas 24 Kecamatan Dengan 174 Desa / Kelurahan.





Keterangan:
Dari kiri ke kanan
-Salah satu desa di TTU
-Tarian daerah TTU
-TTU terdiri dari padang yang tandus
Dari kiri bawah ke kanan bawah
-Sunset di Pantai Wini-TTU
-Pacuan kuda yang diselenggarakan tiap tahun di Pantai Wini
-Salah satu pemandangan….

Berkunjung ke Kupang - Australi War Memorial(Sparrow Force)






Kupang 22 Februari, 2009

LEST WE FORGET...
“mengenang tewasnya 1300 tentara Australi dari kekejaman Jepang di Timor
Pada Desember 1941, 1300 laki-laki dan persediaan yang terdiri Sparrow Force tiba di Kupang, Timor Island dari Darwin Australia. Peran mereka adalah untuk membantu Pasukan Hindia Belanda Timur untuk mengusir invasi Jepang di Timor ...

Pada Desember 1941, 1300 laki-laki dan persediaan yang terdiri Sparrow Force tiba di Kupang, Timor Island dari Darwin Australia. Peran mereka adalah untuk membantu pasukan Hindia Belanda Timur Army yang tertunda untuk mengusir invasi Timor oleh pasukan Imperial Jepang.
Pada 19 Februari 1942 Angkatan Udara Jepang yang dimulai bom Kupang dan Penfui - Bandara Eltari lapangan. Pada 20 Februari mulai berjuang sungguh-sungguh di daerah terpencil, mulai dari Kupang, Oesapa Besar dan sekitar Penfui.
Gelombang pertama invasi Jepang termasuk 1000 pasukan para(payung) didukung oleh Fighter Bombers dan pesawat terbang. Pasukan payung yang mendarat di Babao dan berjuang sengit terjadi di bagian terpencil ketika mereka bertemu dengan perlawanan dari Australia.
Pada sore tanggal 20 Februari, Pasukan "A" berangkat dari Penfui untuk memenuhi pasukan Jepang di Babao dan merebut kembali Babaunya. Tdk tetap berjuang terus melalui sepanjang malam menujui Oesau.
Pada 21 Februari pasukan Australi terus bergerak lewati barisan Jepang sampai mereka bertemu pasukan payung utama Jepang yang telah digali dengan posisi yang sangat dibentengi bersenjata dengan senjata mesin, mortars, terkait lainnya senjata ringan dan pesawat terbang "Fighter".
Pada pagi 22 Februari pasukan Australi telah banyak menderita luka dan tewas dan kehabisan persediaan dan laki-laki mencoba untuk mengambil Oesau Ridge, pimpinan pasukan Australi Kolonel Leggett kemudian memutuskan bahwa cara terbaik untuk maju adalah untuk perintah sebuah sarangan pisau terhadap posisi Jepang.
Hal ini direncanakan terjadi mulai jam 5 sore. Jika sarangannya berhasil maka pasukan Australi akan dapat melanjutkan ke Champlong untuk merebut kembali di Champlongnya yang mereka percaya berada di tangan Jepang. Setelah di Champlong mereka juga dapat kembali pada ketentuan dan mengambil bantuan jika memang ada bantuan di sana.
Pasukan Australi menyelesaikan tugasnya untuk merebut kembali Oesau Ridge dan dikalahkan pasukan payung Jepang. Di sepanjang jalan orang Timor menderita banyak orang terluka dan mati juga. Orang Timor memberikan bantuan banyak kepada pasukan Australi dan memiliki banyak pahlawan yang telah memberikan segala korban mencoba untuk mengusir Jepang.
Pada pagi 23 Februari pasukan Australi menilai jumlah luka, laki-laki yang masih bisa berperang dan pasokannya ketika pasukan Jepang dari tanknya mereka membawa bendera putih muncul di belakang truk pasokan Australi yang penuh dengan banyak orang berluka. Pimpinan pasukan Jepang memberikan ultimatum untuk pasukan Australi untuk menyerah dalam waktu satu jam atau mereka akan dibom dari keberadaan dari jumlah musuh yang masih sangat banyak.
Alternatif lainnya tidak melihat, pasukan Australi yaitu orang-orang dari Batalyon 2/ke40 AIF "Sparrow Force" menyerah pada jam 9 pagi dan menjadi tahanan perang dari Pasukan Imperial Jepang. Mereka sangat menderita dari hari itu sampai pada akhir Perang pada 15 Agustus 1945. Pada saat itu mereka menyebar di seluruh Asia termasuk Jepang sendiri sebagai tahanan perang.
“Maka orang-orang yang selamat dari Batalyon 2/ke40 AIF "Sparrow Force" ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan mendalam kepada Orang Timor dan bersyukur kepada Orang Timor bantuan untuk mereka kekal dan persahabatan. “





The 8th Divisi telah dibangkitkan untuk memerangi Nazi Jerman, dan telah dilatih untuk kondisi di Timur Tengah.
Pada Desember 1940, Brigade ke24 telah dikirim ke Afrika Utara, dan menjadi bagian dari Divisi ke9.
Ia digantikan di Divisi ke8 oleh Brigade ke27. Namun, karena kemungkinan perang dengan Jepang kelihatannya pasti, Brigade ke22 dikirim ke Malaya, pada 2 Februari 1941.
Brigade ke23 dipindahkan ke Darwin di bulan April. Batalyon 2/ke22 yang telah copot darinya dikirim ke Rabaul, Britania Baru di bulan April.
Brigade ke27 bergabung dengan Brigade ke22 di Malaya, pada bulan Agustus.
Sisanya dari Brigade ke23 telah menjadi dua detachments: Batalyon 2/ke40 berangkat ke Timor, pada 12 Desember dan; yang Batalyon 2/ke21 pergi ke Ambon di Hindia Belanda pada 17 Desember.
Markas Brigade ke23 menetap di Darwin.

Invasi Jepang di Timor Barat dalam Hindia Belanda Timur dan Timor Timur Portugis berdekatan ditandai batas selatan okupasi Jepang di selatan timur Asia.
Hanya beberapa hari setelah serangan Jepang di Pearl Harbor pada Desember 1941 sekitar 1400 orang Australia dikenal sebagai "Sparrow Force" mendarat di Timor
Meskipun para pejabat Belanda dan Inggris telah sepakat bahwa pasukan gabungan di bawah komando Australia akan mendukung pasukan kecilnya Belanda dan Portugis disana, pasukan Portugis, secara resmi, menjadi tetap netral.
Pasukan Australia, di bawah pimpinan Letnan Kolonel William-Leggatt, termasuk dari Batalyon 2/ke40, Divisi ke8 serta 2/ke2 Pasukan Independen dan lainnya pasukan.
Setelah di Timor, Sparrow Force dibagi. Batalyon 2/ke40 tetap sekitar Koepang di zona Belanda di selatan barat pulau untuk mempertahankan Teluk Koepang dan Landasan Pesawat Penfui, di mana penerbangan dari Hudson Bombers dari Squadron ke2 RAAF didasarkan.